Pages - Menu

Selasa, 07 April 2015

Analisis Unsur-Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen



Cerpen yang berjudul “untuk siapa kau bersiul ?”
Dari kumpulan cerpen Sampah Bulan Desember
Karya Hamsad Rangkuti


        Tema : keyakinan yang dimiliki tokoh utama pada hati dan fikiran yang teguh.
        Penokohan :
        Tokoh utama                     : tanpa nama (saya)
        Tokoh pembantu             :
        Tokoh protagonis             : seorang penumpang bis berjenis kelamin laki-laki
        Tokoh antagonis               : -
        Tokoh tirtagonis               : -
        Tokoh figuran                    : Ed (teman tokoh utama), seorang gadis beserta teman lelakinya, laki-laki penumpang angkutan kota , supir bis, kondektur bis, penumpang bis
        Perwatakan
        Tanpa nama (saya) :
        Mudah emosi  ( tokoh utama bertanya “apa saudara tidak mearasa kalau siul saudara menggangguorang lain diatas kendaraan ini?” laki laki tersebut menjawab “ belum tentu. Belum tentu orang lain terganggu.”  Dan tokoh utama pun menjawab “Saya terganggu !” )
        Memiliki keyakinan tinggi (lagu gugur bunga merupakan lagu yang khusus dinyanyikan untuk seorang pahlawan bukan seorang teroris yang dianggap para pengacau keamanan !)
        Pendendam  (dalam senyum saya balas tatapannya tanpa saya berhenti bersiul. Terror harus dibalas dengan teror)
        Egois (saat mendapat bis terakhir saya bertemu dengan laki-laki tersebut , dia melambai-lambai untuk menyetop bis tapi saya menyuruh supir bis dan kondektur untuk tidak memberikan tumpangan dengan cara memberikan sejumlah uang sebagai gantinya)
        Seorang penumpang bis berjenis laki-laki
        memiliki keyakinan yang tinggi ("saya suka bersiul. Apa salahnya saya bersiul siul adalah terompet duka bagi saya !...”)
        pembangkang (tokoh utama berkata “… bahkan seluruh bangsa Indonesiaakan mendukung saya kalau mereka tahu untuk siapa saudara bersiul lagu Gugur Bunga” dan laki laki itu pun berkata “belum tentu begitu ! katanya membangkang)
        baik hati (laki-laki tersebut berkata “kalau kita yakin,kita tidak akan capek )
        Ed (teman tokoh utama)
        Senang berbagi cerita (satu diceritakan Ed kepada saya, tentang seorang gadis dungu yang tolol)
        Seorang gadis
        Lugu dan polos (“kamu mau melamarku ?”)
        Teman lelaki seorang gadis
        Tidak memiliki perasaan (dengar ya, nenek saya kawin dengan kakek saya, tante saya kawin dengan om saya, ibu saya kawin dengan ayah saya. Dan kamu apa saya ?”)
        Laki-laki penumpang angkutan umum
        Pintar tapi aneh (“panas pagi sangat berguna bagi kesehata. Mengandung vitamin A mungkin vitamin B tapi yang pasti bukan C. sebab, vitamin C ada di dalam mangga. Pokoknya disalah satu vitamin A hingga Z kecuali vitamin C sebab vitamin C ada di dalam mangga.)
        Supir bis
        Penurut (“stop! Stop!” teriak para penumpang memberhentikan bis. Dan supir itu memperlambat jalan kendaraannya )

        Kodektur
        Mementingkan uang (“kami membutuhkan uang dan penumpang” kata kondektur)
        Para penumpang bis
        Baik dan peduli terhadap manusia (“ hentikan. Kasian orang itu.”, “kasihan orang itu. Hentikan bis ini ! dia juga sama seperti kita. Sama-sama kemalaman.”)
        Setting :
        Tempat :
        Angkutan umum (waktu itu saya berada di kendaraan angkutan umum dan seorang laki-lakipun naik dan menoleh deretan bangku kosong kiri dan kanan)
        Bis kota (ketika saya pulang menumpang bis kota, dibangku sebelah kiri saya melihat seorang penumpang laki-laki terus menerus mempertontonkan kekonyolan…)
        Halte bis (di halte berikutnya saya turun. Saya duduk di bangku beton yang dingin di sebuah halte bis)
        Waktu :
        Pagi hari (tadi pagi saya menemukan kekonyolan yang kedua…)
        Malam hari (PADA malam harinya, ketika saya pulang menumpang bis kota….)
        Suasana :
        Membingungkan (saat laki-laki penumpang angkutan kota menaiki kendaraan tersebut dia duduk disebelah kanan yang akan di sinari oleh cahaya matahari. Aneh, piker saya. Mungkin demikian juga tanggapan penumpang yang lain.)
        Mengharukan (saya berduka untuk berita radia sore tadi. Dengan berlinang air mata)
        Menegangkan (seorang laki-laki tersebut bertanya pada tokoh utama untuk siapa anda bersiul ? dan tokoh utamapun menjawab untuk Ahmad Kirang! Lalu dia bertanya siapa Ahmad Kirang itu ? dan tokoh utamapun menjawab pahlawanku! Syuhadaku yang gugur saat menumpas 5 teroris sore tadi. Baiklah kalo begitu kita sudah bersebrangan dan jika kau ingin bersiul maka bersiullah di tempat lain. kata laki-laki tersebut)
        Menyenangkan (untuk siapa kau bersiul, lagu gugur bunga ? kata tokoh utama lalu dia menoloh kepada saya. Dia senyum, lalu menjawab. “untuk Ahmad Kirang!”)
        Alur : Maju
        Pengenalan :
Hari ini saya menemukan tiga kekonyolan yang berbeda, kekonyolan pertama diceritakan oleh teman saya, kekonyolan yang kedua berada di angkutan kota, kekonyolan ketiga saat saya pulang  menumpang bis kota.
        Perumitan :
                pertemuan saya dengan seorang laki-laki di bis kota adalah sebuah awal yang membuat adanya sebuah perdebatan tentang keyakinan. laki-laki tersebut bersiul diatas bis kota membuat saat menjelang larut malam, sebuah siulan dengan nada yang menyayat dan murung karena nada itu adalah nada dari sebuah lagu kepahlawanan yang berjudul "Gugur Bunga" menyebabkan saya merasa bahwa siulan tersebut mengganggu para penumpang dan saya sendiri.
        Puncak Ketegangan
ternyata saat ditanya untuk siapa dia bersiul dia menjawab untuk berita radio yang telah memberitakan bahwa lima syuhada telah meninggal yang tidak lain adalah teroris dan dianggapnya sebagai pahlawan. saya pun naik darah mendengar ucapannya tersebut,sehingga saya sangat menentang pernyataan keyakinan laki-laki tersebut         dengan bersiul untuk Ahmad Kirang yang tidak lain pahlawan yang telah menumpas semua lima syuhada tersebut. saya terus menerus bertanya untuk siapa dia bersiul akan tetapi jawaban yang saya dengar terus menerus sama , begitu pula jika dia bertanya pada saya maka sayapun akan menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama. setelah perdebatan tersebut kami berdua semakin emosi sehingga kami memutuskan untuk berpisah di halte bis. saat saya mendapat bis terakhir lebih dahulu, dan saya melihat sebuah sosok yang tidak lain adalah laki-laki tersebut.
        Peleraian
                saya tidak membolehkan supir bis untuk memberikan tumpangan bagi laki-laki tersebut dengan menyerahkan beberapa lembar uang pada kondektur   tersebut untuk tidak memberhentikan bis tersebut. tetapi para penumpang yang berada di dalam bis tersebut merasa iba akan kegigihan seorang laki-laki yang berlari mengejar bis tersebut, akhirnya supir bis tersebut yang terdesak oleh penumpang menghentikan bis dan membiarkan laki-laki tersebut menaiki bis tersebut.
        penyelesaian
                saat dia telah menaiki bis tersebut dengan nafas terengah-engah dia      bertemu dengan saya, dia langsung duduk di bangku bis paling depan. dia    bersiul kembali sehingga membuat saya kembali terganggu dan akhirnya saya pergi meninggalkannya. sebelum saya pergi dia bertanya tidakkah anda      ingin bertanya untuk siapa saya bersiul, lalu saya menjawab melelahkan      karena jawaban yang akan saya peroleh akan sama. dia pun berkata kalau     kita yakin, kita tidak akan capek. lalu karena penasaran saya pun bertanya  kembali untuk siapakah kau bersiul, lagu gugur bunga ?, dia menoleh kepada saya sambil tersenyum dan dia menjawab untuk Ahmad Kirang.
      Amanat :
        Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.
        Kejahatan tidak harus di balas dengan kejahatan.
        Jika kita yakin akan sebuah kebenaran, kita tidak akan lelah untuk memperjuangkannya.
        sudut pandang (point of view)
                orang pertama sebagai pelaku utama (saya)
                orang ketiga sebagai pelaku sampingan (dia laki-laki)
        gaya bahasa atau majas
        sarkasme (1. Mampus kau, bisiksaya mendekati supir. Sekarang adalah saat untuk menyingkirkannya 2.tentang seoraang gadis dungu yang tolol menjawab lamaran teman lelakinya )
        Pleonasme (di sela-sela bayangan tampak oleh saya orang itu naik ke atas bis yang baru )
        Metafora (cahaya perak membungkusnya = cahaya perak merupakan sinar dari bulan yang sangat terang)
         personifikasi (Saya sekarang sedang memetik buah dari pohon kedunguan yang saya tanam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar