Cerpen
yang berjudul “untuk siapa kau bersiul ?”
Dari
kumpulan cerpen Sampah Bulan Desember
Karya
Hamsad Rangkuti
•
Tema : keyakinan yang dimiliki tokoh utama pada hati dan fikiran yang
teguh.
•
Penokohan :
•
Tokoh utama :
tanpa nama (saya)
•
Tokoh pembantu :
•
Tokoh protagonis :
seorang penumpang bis berjenis kelamin laki-laki
•
Tokoh antagonis : -
•
Tokoh tirtagonis : -
•
Tokoh figuran :
Ed (teman tokoh utama), seorang gadis beserta teman lelakinya, laki-laki
penumpang angkutan kota , supir bis, kondektur bis, penumpang bis
•
Perwatakan
•
Tanpa nama (saya) :
•
Mudah emosi ( tokoh utama
bertanya “apa saudara tidak mearasa kalau siul saudara menggangguorang lain
diatas kendaraan ini?” laki laki tersebut menjawab “ belum tentu. Belum tentu
orang lain terganggu.” Dan tokoh utama
pun menjawab “Saya terganggu !” )
•
Memiliki keyakinan tinggi (lagu gugur bunga merupakan lagu yang khusus
dinyanyikan untuk seorang pahlawan bukan seorang teroris yang dianggap para
pengacau keamanan !)
•
Pendendam (dalam senyum saya
balas tatapannya tanpa saya berhenti bersiul. Terror harus dibalas dengan
teror)
•
Egois (saat mendapat bis terakhir saya bertemu dengan laki-laki
tersebut , dia melambai-lambai untuk menyetop bis tapi saya menyuruh supir bis
dan kondektur untuk tidak memberikan tumpangan dengan cara memberikan sejumlah
uang sebagai gantinya)
•
Seorang penumpang bis berjenis laki-laki
•
memiliki keyakinan yang tinggi ("saya suka bersiul. Apa salahnya
saya bersiul siul adalah terompet duka bagi saya !...”)
•
pembangkang (tokoh utama berkata “… bahkan seluruh bangsa Indonesiaakan
mendukung saya kalau mereka tahu untuk siapa saudara bersiul lagu Gugur Bunga”
dan laki laki itu pun berkata “belum tentu begitu ! katanya membangkang)
•
baik hati (laki-laki tersebut berkata “kalau kita yakin,kita tidak
akan capek )
•
Ed (teman tokoh utama)
•
Senang berbagi cerita (satu diceritakan Ed kepada saya, tentang
seorang gadis dungu yang tolol)
•
Seorang gadis
•
Lugu dan polos (“kamu mau melamarku ?”)
•
Teman lelaki seorang gadis
•
Tidak memiliki perasaan (dengar ya, nenek saya kawin dengan kakek
saya, tante saya kawin dengan om saya, ibu saya kawin dengan ayah saya. Dan
kamu apa saya ?”)
•
Laki-laki penumpang angkutan umum
•
Pintar tapi aneh (“panas pagi sangat berguna bagi kesehata. Mengandung
vitamin A mungkin vitamin B tapi yang pasti bukan C. sebab, vitamin C ada di
dalam mangga. Pokoknya disalah satu vitamin A hingga Z kecuali vitamin C sebab
vitamin C ada di dalam mangga.)
•
Supir bis
•
Penurut (“stop! Stop!” teriak para penumpang memberhentikan bis. Dan
supir itu memperlambat jalan kendaraannya )
•
Kodektur
•
Mementingkan uang (“kami membutuhkan uang dan penumpang” kata
kondektur)
•
Para penumpang bis
•
Baik dan peduli terhadap manusia (“ hentikan. Kasian orang itu.”,
“kasihan orang itu. Hentikan bis ini ! dia juga sama seperti kita. Sama-sama
kemalaman.”)
•
Setting :
•
Tempat :
•
Angkutan umum (waktu itu saya berada di kendaraan angkutan umum dan
seorang laki-lakipun naik dan menoleh deretan bangku kosong kiri dan kanan)
•
Bis kota (ketika saya pulang menumpang bis kota, dibangku sebelah kiri
saya melihat seorang penumpang laki-laki terus menerus mempertontonkan
kekonyolan…)
•
Halte bis (di halte berikutnya saya turun. Saya duduk di bangku beton
yang dingin di sebuah halte bis)
•
Waktu :
•
Pagi hari (tadi pagi saya menemukan kekonyolan yang kedua…)
•
Malam hari (PADA malam harinya, ketika saya pulang menumpang bis
kota….)
•
Suasana :
•
Membingungkan (saat laki-laki penumpang angkutan kota menaiki
kendaraan tersebut dia duduk disebelah kanan yang akan di sinari oleh cahaya
matahari. Aneh, piker saya. Mungkin demikian juga tanggapan penumpang yang
lain.)
•
Mengharukan (saya berduka untuk berita radia sore tadi. Dengan
berlinang air mata)
•
Menegangkan (seorang laki-laki tersebut bertanya pada tokoh utama
untuk siapa anda bersiul ? dan tokoh utamapun menjawab untuk Ahmad Kirang! Lalu
dia bertanya siapa Ahmad Kirang itu ? dan tokoh utamapun menjawab pahlawanku!
Syuhadaku yang gugur saat menumpas 5 teroris sore tadi. Baiklah kalo begitu
kita sudah bersebrangan dan jika kau ingin bersiul maka bersiullah di tempat
lain. kata laki-laki tersebut)
•
Menyenangkan (untuk siapa kau bersiul, lagu gugur bunga ? kata tokoh
utama lalu dia menoloh kepada saya. Dia senyum, lalu menjawab. “untuk Ahmad
Kirang!”)
•
Alur : Maju
•
Pengenalan :
Hari ini saya menemukan tiga kekonyolan yang
berbeda, kekonyolan pertama diceritakan oleh teman saya, kekonyolan yang kedua
berada di angkutan kota, kekonyolan ketiga saat saya pulang menumpang bis kota.
•
Perumitan :
pertemuan
saya dengan seorang laki-laki di bis kota adalah sebuah awal yang membuat adanya sebuah
perdebatan tentang keyakinan. laki-laki tersebut
bersiul diatas bis kota membuat saat menjelang larut malam, sebuah siulan dengan nada yang
menyayat dan murung karena nada itu adalah
nada dari sebuah lagu kepahlawanan yang berjudul "Gugur Bunga" menyebabkan saya merasa bahwa siulan
tersebut mengganggu para penumpang
dan saya sendiri.
•
Puncak Ketegangan
ternyata saat ditanya untuk siapa dia bersiul dia
menjawab untuk berita radio yang telah memberitakan bahwa lima syuhada telah
meninggal yang tidak lain adalah teroris dan dianggapnya sebagai pahlawan. saya
pun naik darah mendengar ucapannya tersebut,sehingga
saya sangat menentang pernyataan keyakinan laki-laki tersebut dengan bersiul untuk Ahmad Kirang yang
tidak lain pahlawan yang telah menumpas semua lima syuhada tersebut. saya terus
menerus bertanya untuk siapa dia bersiul akan tetapi jawaban yang saya dengar
terus menerus sama , begitu pula jika dia bertanya pada saya maka sayapun akan
menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama. setelah perdebatan tersebut
kami berdua semakin emosi sehingga kami memutuskan untuk berpisah di halte bis.
saat saya mendapat bis terakhir lebih dahulu, dan saya melihat sebuah sosok
yang tidak lain adalah laki-laki tersebut.
•
Peleraian
saya
tidak membolehkan supir bis untuk memberikan tumpangan bagi laki-laki tersebut dengan menyerahkan
beberapa lembar uang pada kondektur tersebut
untuk tidak memberhentikan bis tersebut. tetapi para penumpang yang berada di dalam bis tersebut
merasa iba akan kegigihan seorang laki-laki
yang berlari mengejar bis tersebut, akhirnya supir bis tersebut yang terdesak oleh penumpang menghentikan bis dan
membiarkan laki-laki tersebut menaiki
bis tersebut.
•
penyelesaian
saat
dia telah menaiki bis tersebut dengan nafas terengah-engah dia bertemu dengan saya, dia langsung duduk di
bangku bis paling depan. dia bersiul
kembali sehingga membuat saya kembali terganggu dan akhirnya saya pergi meninggalkannya.
sebelum saya pergi dia bertanya tidakkah anda ingin
bertanya untuk siapa saya bersiul, lalu saya menjawab melelahkan karena jawaban yang akan saya peroleh akan
sama. dia pun berkata kalau kita
yakin, kita tidak akan capek. lalu karena penasaran saya pun bertanya kembali untuk siapakah kau bersiul,
lagu gugur bunga ?, dia menoleh kepada
saya sambil tersenyum dan dia menjawab untuk Ahmad Kirang.
•
Amanat :
•
Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.
•
Kejahatan tidak harus di balas dengan kejahatan.
•
Jika kita yakin akan sebuah kebenaran, kita tidak akan lelah untuk
memperjuangkannya.
•
sudut pandang (point of view)
orang
pertama sebagai pelaku utama (saya)
orang
ketiga sebagai pelaku sampingan (dia laki-laki)
•
gaya bahasa atau majas
•
sarkasme (1. Mampus kau,
bisiksaya mendekati supir. Sekarang adalah saat untuk menyingkirkannya
2.tentang seoraang gadis dungu yang tolol menjawab lamaran teman lelakinya )
•
Pleonasme (di sela-sela bayangan tampak oleh saya orang itu naik ke atas bis yang baru )
•
Metafora (cahaya perak
membungkusnya = cahaya perak merupakan sinar dari bulan yang sangat terang)
•
personifikasi (Saya sekarang
sedang memetik buah dari pohon kedunguan yang
saya tanam)